MENUMBUHKAN MINAT MEMBACA SEJAK DINI
By -
November 25, 2015
3
Menumbuhkan Minat Membaca Sejak Dini
Oleh : Gumilar Ratna Nur Alam
(Disampaikan pada Seminar Pendidikan “Cara Cepat Belajar Membaca dengan
Metode Cantrol Roudhoh”, di Mesjid Agung Majalengka, 4 November 2007)
A. Pendahuluan
Ada sebuah pepatah “tunas yang bengkok akan mudah diluruskan tapi batang yang bengkok jika diluruskan akan patah”. Pada dasarnya anak lahir dalam keadaan fithrah, karenanya agak mudah dibentuk sejak dini. Sebagaimana tertuang dalam hadits Nabi Muhammad SAW, “Tiada anak dilahirkan kecuali dalam keadaan fithrah, maka kedua orang tuanya yang membuatnya Yahudi, Majusi, atau Nashrani”. (HR. Bukhari
Mengharapkan anak menjadi seorang yang sholeh dan sholehah membutuhkan serangkaian rencana, persiapan dan tingkah laku nyata. Disamping itu yang terpenting adalah kesungguhan dari orang tua atau orang dewasa di sekeliling anak tersebut. Usia 0-6 tahun adalah usia sensitif anak untuk belajar. Anak-anak siap menerima pelajaran dan menerima nilai-nilai agama hanya dengan mempercayai tanpa argumentasi. Masa ini harus benar-benar dimanfaatkan semaksimal mungkin.
Demikian pula halnya dengan kegiatan belajar membaca harus dilakukan sejak dini, karena merupakan dasar bagi penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi selanjutnya.
B. Mengenal Karakteristik Anak
Pada masa anak terjadi perubahan kapasitas mental yang besar karena otak anak berkembang dengan cepat sejak lahir. Anak sudah mengembangkan kapasitas intelektualnya pada usia 4 tahun dan ketika usia 8 tahun sudah mencapai 80% dibandingkan dengan kapasitas orang dewasa. Demikian juga daya serapnya. Anak sampai usia 8 tahun mampu menyerap informasi 100%. Tapi lebih dari 8 tahun, kapasitas tersebut turun menjadi 20% saja. Jadi membiasakan anak sejak dini sebenarnya memanfaatkan daya ingat anak yang kuat. Sebagaimana dinyatakan “Belajar di waktu kecil bagaikan mengukir di atas batu, belajar setelah dewasa bagai mengukir di atas air.”
Mendidik anak bukan hanya sekedar tahu dan mengerti (kognitif) tapi anak diharapkan mengerti dan menghayati (psikomotorik). Karenanya orang tua dituntut untuk memberikan tauladan sejak dini. Beberapa hal yang perlu diperhatikan orang tua antara lain :
a. Menyiasati Waktu Belajar dan Bermain dengan anak
Banyak orang tua yang berharap dapat mempunyai waktu lebih banyak untuk melakukan hal-hal kreatif dengan anaknya. Namun karena kesibukan dan keterbatasan waktu untuk melakukan pekerjaan lain, kadang harapan tersebut tidak dapat diwujudkan. Untuk mengatasinya anak dititipkan pada Kelompo Bermain atau masuk TK. Setelah selesai atau pulangdari TK, peran orang tua masih diperlukan, dan disinilah seninya, belajar dan bermain dengan anak tidak harus dalam suasana formal tetapi bagaimana kita dapat merajutnya dalam kehidupan sehari-hari anak. Waktunya bisa kapan saja dan idenya tergantung yang ada dalam pikiran kita saat itu. Anak–anak suka pada kejutan apalagi jika dilakukan bersama orang tua yang dicintainya.
b. Bermain adalah Bisnis Serius Anak
Sebagian orang tua menganggap bermain adalah kegiatan iseng dan kurang berhubungan dengan kehidupan. Tetapi tidak demikian untuk anak-anak. Bermain bagi mereka sama dengan bekerja bagi orang dewasa. Banyak hal diperoleh dari bermain diantaranya adalah konsep coba dan salah tanpa resiko. Pada Kenyataanya tidak sedikit orang tua yang mengganggu ketika anaknya bermain, memberi komentar ini dan itu sehingga menjadikan anak menghentikan aktivitasnya.
c. Berikan Pujian pada Saat yang Tepat
Memang betul bahwa pujian dapat membangun harga diri anak dan akan membuatnya merasa berharga. Namun perlu diingat bila penggunaannya tidak tepat akan membuat anak kecanduan pujian. Misalnya karena terlalu bersemangat sehingga orang tua selalu memberikan pujian setiap kali anak melangkah maju meskipun hanya satu langkah.
Anak akhirnya tidak belajar karena kepuasan dirinya. Ia belajar karena ingin dipuji atau untuk menyenangkan orang lain. Anak-anak yang sensitif ada kemungkinan takut tidak mendapatkan perhatian dari orang tuanya kalau salah sehingga ia menjadi tidak berani mencoba karena takut salah.
Anak berkembang dan tumbuh sesuai dengan kecepatannya masing-masing
Entah berasal dari mana, kebiasaan membanding-bandingkan anak suka dilakukan oleh orang tua. Padahal seharusnya :
1. Jangan membandingkan kemampuan anak dengan anak yang lain. Bandingkanlah anak dengan prestasi pribadi sebelumnya. Sebagian orang tua beralasan bahwa membandingkan dapat memotivasi anak. Tetapi penelitian menyebutkan membanding-bandingkan sama dengan menampar anak.
2. Perlakukan anak sesuai dengan keunikannya. Jika anak belum tertarik untuk belajar membaca, sabarlah, ikuti langkah/upaya untuk menumbuhkan minat membaca. Seiring bertambahnya usia dan pengalaman, anak akan mulai berminat. Terimalah dan cintailah anak sebagaimana dirinya.
C. Upaya Menumbuhkan Minat Membaca
Berbagai upaya dapat dilakukan untuk menumbuhkan minat membaca pada anak. antara lain ;
1. Menarik Perhatian Ke kata-kata
Sebelum anak siap untuk memulai belajar membaca, ia perlu dibantu untuk menyadari secara umum adanya kata yang tertulis dan kegunaanya dalam semua situasi. Misalnya ; guntinglah logo gambar dan tulisan dari barang belanjaan yang dikenali anak. Mengamati tulisan yang muncul di layar televisi, Melakukan permainan yang menggunakan huruf dan kalimat tertentu yang sudah dirancang sebelumnya.
2. Menggunakan Buku Bersama-sama
Untuk memberi semangat anak-anak agar menjadi pembaca adalah bersama-sama melihat, membaca dan menikmati buku. Jika anak-anak menyaksikan bukku sebagai sumber kesenangan, hiburan, dan informasi, mereka akan mempunyai dorongan yang kuat untuk belajar membaca.
3. Memilih Buku Bacaan Awal
Pilihlah beberapa buku yang mempunyai gambar yang berwarna-warni, sederhana, jelas dan memuat benda-benda yang merupakan bagian dari dunianya sehari-hari disertai satu atau dua kalimat pendek yang bermakna. Gambar hendaknya memperagakan dengan jelas apa arti kata-kata dibawahnya. Sangatlah penting untuk menggunakan buku yang mempunyai urutan cerita yang jelas.
4. Berikan Kesempatan Anak memilih buku sendiri
Bantulah mereka memilih buku yang diinginkannya. Anak akan cenderung tergerak sendiri apabila melihat sesuatu hal yang menarik perhatiannya, begitu pula dengan membaca, apabila ia sudah menyukai bukunya tentu ia tidak akan mudah untuk melepaskannya. Namun jika orang tua memaksakan buku-buku kepada anak, biasanya mereka akan memilih melakukan sesuatu yang lain.
5. Tempat Menyimpan Buku Mudah Dijangkau
Aturlah tempat menyimpan buku sedemikian rupa sehingga anak mudah mengambil buku yang ingin dibacanya kapanpun ia mau.
6. Sediakan alternatif buku yang dapat dibaca anak.
Selain buku bacaan, Koran dan majalah juga dapat memuaskan selera membaca dari anak-anak. Bantulah mereka menemukan cara membaca Koran atau mejalah sehingga ia dapat menemukan bagian-bagian yang menarik untuk dibaca.
D. Kesimpulan
Mendidik anak sejak kecil merupakan pembangunan pondasi untuk masa depan. Jika pondasi lemah maka akan susah berharap bangunannya berdiri kokoh dan kuat. Membaca adalah salah satu keterampilan awal untuk dapat menguasai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dimasa depan.
Memperhatikan pembahasan diatas, yang penting dari belajar membaca bukanlah hasilnya saja tetapi lebih kepada rasa cinta atau rasa suka yang hendak kita tumbuhkan. Bukankah satu kegiatan yang kita cintai akan selalu kita usahakan untuk melakukannya sesibuk apapun, atau jika kita mencintai sesuatu kita bersedia berkorban untuknya. Demikin pula yang terjadi pada anak-anak, maka yang perlu kita lakukan sebagai orang tua adalah berupaya memfasilitasi agar tumbuh minat membaca pada diri anak.
E. Referensi
Betty Root, 1995, Membantu Putra Anda Belajar Membaca, Alih Bahasa oleh : A. Hadyana Pudjaatmaka, Jakarta : Periplus
Conny R. Semiawan dan Djeniah Alim, 2004, Petunjuk Layanan dan Pembinaan Kecerdasan Anak, Bandung : Remaja Rosdakarya.
Ery Soekresno dan Irwan Rinaldi, 2001, 10 Kiat Mempersiapkan Anak Prasekolah Berpuasa, Bandung : Asy Syaamil.
_____________, 2001, 8 Kiat Membantu Anak Mencintai Matematika, Bandung : Asy Syaamil.
www.anakciremai.com
Agar minat baca anak dapat tumbuh, pastinya membutuhkan sesuatu yang menyenangkan, yaitu belajar sambil bernyanyi,
BalasHapusklik saja:
http://www.lagu2anak.blogspot.com
<----atau cukup klik ID Saya ini.
BalasHapussIIp.. mari ke dunia anak-anak dengan bernyanyi lagu anak-anak
BalasHapus