MAKALAH KESEHATAN TENTANG ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN KEGANASAN MULUT

Anakciremai
By -
0
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN KEGANASAN MULUT

Kanker yang terjadi pada mulut, merupakkan 4% dari kasus kanker secara keseluruhan, 2 kali lebih sering terjadi pada laki – laki di bandingkan pada wanita dan menyerang di atas usia 40 – 60 tahun paling sring menyerang bibir, lidah bagian interior dan dasar mulut
a. Penyebab
Penyebab pasti belum di ketahui
Faktor predisposisi:
- merokok
- minum – minuman keras
- yang beralkohol
- sinar matahari
- penyakit spilis
- kombinasi berbagai factor yang menimbulkan kerusakan pada system imun tubuh
b. Patofiologi
Jenis terbanyak → karsinoma, kadang – kadang terdapat jenis karsinoma sel berasal yang menyerang pada kulit kemudian menyerang pada bibir
Kanker mulut di klarifikasikan menjadi 4 tingkatan
1. Tingkat 1 → ukuran lesi kurang dari 2 cm, tidak berpermentasi ke kelenjar limpa
2. Tingkat 2 → ukuran lesi antara 2 – 4 cm, tidak berpermentasi ke kelenjar limpa
3. Tingkat 3 → ukuran lesi lebih dari 4 cm, mungkin teraba benjolan pada kenjar I satu sisi
4. tingkat 4 → tumor sudah berinspasif dan mungkin sudah ada mentastase ke hati atau paru – paru
c. Tanda dan gejala
1. tanda bibir → Fissura atau ulkus dan tidak terasa sakit
2. pada lidah bagian anterior dan dasar mulut → ulkus dan daging yang tumbuh
d. Pencegahan
1. Hindari kontak berlebihan dengan matahari, pada bibir

2. kurangi merokok atau mengunyah tembakau
3. pertahankan oral hygiene dan perawatan gigi yang baik
4. segera konsultasikan ke dokter bila ada lesi pada mulut yang tidak sembuh dalam waktu 2- 3 minggu
e. Asuhan keperawatan
1. pengkajian
a. pola makan
- Perubahan kemampuan dalam menyesuaikan dengan beberapa jenis makanan, terutama makanan padat
- Kajian kemampuan untuk menelan:
- Aspirasi
- Tersedak
- Makanan masuk hidung
- Keluar air liur ketika menelan
b. komunikasi Verbal, kemampuan untuk berbicara bervariasi dari kesulitan yang ringan sampai kehilangan sekali kemampuan untuk bicara
c. kondisi mulut: keutuhan selaput mukosa
d. penampilan wajah pasien, tergantung pada luasnya lapisan yang hilang atau rusak
2. Kemungkinana diagnosa keperawatan
a. gangguan konsep diri, body image sehubungan dengan adanya kelalaian pada kepala dan bau mulut
b. gangguan komunikasi verbal sehubungan reseksi lapisan oral
c. gangguan nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh sehubungan dengan kesulitan mengunyah, kesulitan menelan, anoreksia
d. perubahan rasa nyaman sehubungan dengan dampak radiasi, penurunan saliva pada muluit dan kekeringan pada mulut
3. Perencanaan
Hasil yang di harapkan di antaranya adalah:
- luka iritasi sembuh tanpa infeksi
- pasien dapat makan sendiri melalui cara yang sesuai : diet lunak, cairan yang seimbang
- pasien dapat berkomunikasi dengan berbagai cara dan beraktifitas dengan berbagai cara dan beraktifitas dengan melibatkan orang lain
Pelaksanaan:
a. pembedahan
jenis pembedahan yang di lakukan :
- eksis sebagian 9 Hemiglosecctomy)
- eksis seluruhnya (glosecctomy)
- jika kelenjar limpe terkena mak di potong
perawatan pada psien yang menjalani pembedahan mulut akibat kanker
a. Pre op
- Perjelas pengetahuan pasien tentang perubahan yang di hapakan setelah pembedahan
- Jelaskan tindakan – tindakan post op. yang akar di lakukan (termasauk pengisapan lendir, pemasangan NGT)
- Memberikan keleluasaan pada pasien untuk memulai mengungkapkan perasaan mengenai perubahan body image
a. Perawatan post of
 Pengawasan
- kaji pergerakan wajahuntuk melibatkan kerusakan syaraf wajah, minta pasien untuk mengangkat alis, mengerutkan dahi, tersenyum, memperlihatkan gigi dan mengerutkan bibir
- kajian keadaan dan karakteristik drainage
1. jumlah cairan drainage dan adanya darah halus minimal
2. perdarahan mungkin terjadi dengan pengengkatan jaringan lidah yang luas
 Mempertahankan air way yang adekuat / meningkatkan drinage
- gunakan posisi tidur miring pada awal perawatan
- gunakan posisi fowler jika betul – betul telah siap
- lakukan suction pada mulut 9kecuali untuk pembedahan pada bibir)
- sebuah sumbu tipis dapat di gunakan untuk mengalirkan saliva secara langsung ke dalam bengkok (penampungan muntah)
- pertahankan kelancaran saluran drainage jika di gunakan
 Meningkatkan oral hygiene dan rasa nyaman
- bersihkan daerah mulut dengan kapas yang di lembabkan dengan larutan garam yang hydrogen peroksida
- irigasi mulut:
1. Gunakan alat – alat steril
2. gunakan larutan dengan air steril, hydrogen peroksida yang telah di encerkan , larutan garam normal atau sodium bikarbonat
3. lindungi balutan agar tidak basah
4. berikan analgetik sesuai indikasi
 Meningkatkan nutrisi
- Makan melalui selang akan di berikan pada permulaan pada pasien dengan hemiglossektimi
- Pemberian cairan secara oral
- Makan makanan yang halus
1. Beri dorongan agar pasien makan sendiri jika mungkin
2. Ajarkan pasien untuk membilas mulut dengan air putih setiap kali habis makan
3. Hindarkan penggunaan garpu yang mungkin melukai jaringan baru
- Makanan
1. Hindarkan makanan komersil dalam jangka panjang
2. hindari makanan yang sangat ringat atau sangat panas
 Meningkatkan kemampuan bicara
- kurangi pertanyaan yang membutuhkan jawaban verbal
- beri dorongan pada psien ketika kemampuan bicara telah kembali untuk bicara perlahan – lahan
- dengarkan baik – baik dan validasi komunikasi sebelum memulai tindakan yang di minta
- bicara dengan suara yang lembut dan jelas
- bila perlu rujuk pasien ke speech therafis
 Beri dorongan untuk sosialisasi dengan orang lain

b. Radiasi
Efek samping : Mukosistis, kekringan, kerusakan gigi, kekakuan otot rahang, pengelupasan jaringan yang dapat menimbilkan bau
Hal – hal yang perlu di perhatikan:
1. melakukan oral higien dengan baik
2. bila memakai gigi palsu, lakukan pemeriksaaan gigi palsu pada malam hari gigi harus di lepas
3. bila tidak ada kontra indikasi beri intake cairan 2500 cc
4. anjurkan untuk mengunyah permen karet untuk merangsang saliva
5. hindari makanan yang sangat panas / dingin, makanan kering, merokok untuk menurunkan iritasi terhadap selaput mukosa yang sensitif


Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)