MODEL PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN LINGKUNGAN
1. Apa itu model pembelajaran dengan pendekatan lingkungan?
Di dalam kurikulum berbasis kompetensi dikatakan perlu adanya integrasi pengetahuan dan sikap tentang lingkungan hidup yang di sesuaikan dengan pengetahuan dan sikap tentang lingkungan hidup yang disesuaikan dengan pelajaran pokok yang relevan dan kemampuan peserta didik
Model pembelajaran dengan pendekatan lingkungan adalah suatu stategi pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sebgagai sasaran belajar, sumber belajar dan sarana belajar. Hal ini dapat di manfaatkan untuk memecahkan masalah lingkungan dan untuk menanamkan sikap cinta lingkungan
Konsep dan keterampilan dalam kurikulum berbasis kompetensi mata pelajaran sains yang harus di capai meliputi mampu menerjemahkan perilaku alam tentang diri dan lingkungan di sekitar rumah dan sekolah.
Anak usia sekolah (Joic and well, 1987), dan menanggapi rangsangan yang di terima yang diterima oleh panca inderanya. Kecenderungan siswa sekolah dasar yang senang bermain dan bergerak, menyebabkan anak – anak lebih menyukai belajar lewat eksplorasi dan penyelidikan diluar ruang kelas (Margaretha, S,Y. 2000)
Menurut Piaget (dalam Prayitno, 1992), perkembangan interaksi dengan obyek-obyek di lingkungan anak mempunyai pengaruh yang lebih kuat terhadap berpikir anak daripada yang ditimbulkan oleh pengetahuan yang di sampaikan melalui cerita yang bersifat verbal. Jadi membawa anak ke lingkungan asli dari obyek yang diamati dapat menunjang perkembangan berpikir
2. Mengapa Model Pembelajaran dengan pendekatan Lingkungan dilaksanakan?
Belajar berarti aktif baik secara fisik maupun mental. Lingkungan dapat digunakan atau di manfaatkan untuk merangsang dan menarik perhatian siswa. Obyek-obyek yang bergerak selalu menjadi perhatian anak-anak. Lihatlah bagaimana anak gemar mencari ikan, belut atau kodok di parit. Menurut teori belajar dari Gagne (dalam Dahar, 1989), lingkungan mempunyai peranan yang penting dalam pembentukan konsep, karena peranannya sikap dan pengembangan keterampilan siswa dapat juga terjadi karena interaksinya dengan lingkungan.
Bloom dan Bruner (dalam Darmojo & Kaligis, 1994) mengatakan bahwa lingkungan akan membawa siswa pada situasi yang lebih kongkret dan akan memberikan dampak peningkatan apresiasi siswa siswa terhadap konsep-konsep sains dan lingkungannya.
Kurikulum Pendidikan Dasar 1994 menghendaki agar dalam proses belajar mengajar hendaknya dimulai dari yang dekat ke yang jauh, dari yang sudah di ketahui. Lingkungan tempat tinggal maupun lingkungan sekolah adalah tempat keseharian anak, dengan demikian bila pembelajaran dimulai dari lingkungannya maka akan menjadi lebih bermakna.
Lingkungan dapat pula digunakan untuk pengembangan keterampilan proses sains seperti seperti mengamati, mengklasifikasi, memprediksi, dan sebaginya. Sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, berfikir bebas, menghargai pendapat orang lain dan dapat bekerja sama dapat pula di kembangkan melalui pengeksplorasian lingkungan ada sikap yang tidak kurang penting adalah sikap peduli dan mencaintai lingkungan. Jadigunakanlah lingkungan untuk pengayaan bagi anak – anak yang cerdas sebagai tambahan dengan memanfaatkan lingkungan
3. Bagaimana Model Pembelajaran Dengan Pendekatan Lingkungan Dilaksanakan ?
Penerapan model pembelajaran dengan pendekatan lingkungan dapat dilihat pada satuan pelajaran berikut:
Mata Pelajaran : Sains
Pokok Bahasan : Makluh Hidup
Sub Pokok Bahasan : Makhluk Hidup mempunyai ciri-ciri tertentu
Kelas / Semester : III / Ganjil
Alokasi waktu : 2 X 40 menit
I. Tujuan Pembelajaran Umum
II. Tujuan Pembelajaran Khusus
III. Materi
IV. Pendekatan dan Metoda
V. Kegiatan Pebelajaran
VI. Evaluasi