MAKALAH AQIDAH TARIKH HAJI WADA’ DAN AKHIR HAYAT RASUL

Anakciremai
By -
1
HAJI WADA’ DAN AKHIR HAYAT RASUL

A. Haji Wada’
Pada bulan zulhijjah tahun 10 H, Rasulullah bersama sekitar 100.000 umat islam berkumpul di padang Arafah untuk melaksanakan ibadah haji. Kemudian di sebut haji wada’ atau haji perpisahan Karena haji tersebut adalah haji terakhir yang di kerjakan oleh Rasulullah SAW. Pada haji wada’ ini, Rasulullah menyembelih seekor unta sebagai korban yang di bagikan kepada umat islam.

 Khutbah Nabi Pada Haji Wada’
Di Padang Arafah, di hadapkan sekitar 100.000 umat islam yang melaksanakan ibadah haji. Rasulullah menyampaikan khutbah yang intinya berupa pesan – pesan beliau kepada umat islam serta tidak ada yang dapat membedakan manusia kecuali hanya taqwanya.
 Wahyu Terakhir
Pada haji wada’ ini, Allah SWT menurunkan wahyu – Nya yang terakhir kepada Rasulullah, yaitu surat Al – Maidah ayat 3 :



Artinya :” …pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu dan Aku telah melengkapkan kenikmatan – kenikmatan kepadamu dan telah Aku ridhai islam untuk menjadi agama bagimu ( Al – Maidah )
Dengan turunnya ayat ini, maka wahyu – wahyu Allah yang di turunkan guna menjadi tuntunan hidup manusia telah sempurna. Wahyu yang terhimpun dalam kitab suci Al – Qur’an terdiri dari 30 juz 114 surat dan 6666 ayat.

B. Kisah Wafatnya Nabi Muhammad SAW
Sekembalinya dari melaksanakan haji wada’, Rasulullah SAW mempersiapkan pasukan yang akan di kirim ke Syria (Syam) guna menjaga keamanan dan keutuhan wilayah dari serangan pasukan kerajaan Romawi timur. Pasukan ini di pimpin oleh Usamah bin Zaid yang berusia 17 tahun.
Ketika mengatur pengiriman pasukan tersebut, Rasul jatuh sakit (demam) sehingga beliau tidak bisa mengimami shalat di masjid dan mewakilkannya kepada Abu Bakar As- Shiddiq.
Setelah sakit beliau bertambah parah, akhirnya pada hari Senin tanggal 12 Rabi’ul awwal yahun 11 H bertepatan dengan 8 Juni 632 M dalam usia 63 tahun. Kemudian jenazah beliau di makamkan di kamar beliau di rumah ‘Aisyah.
Ketika itu, umat islam larut dalam kesedihan yang sangat dan tidak percaya atas kematian Nabi Muhammad SAW bahkan Umar bin Khottob mengancam akan membunuh orang yang mengatakan bahwa Nabi telah meninggal. Namun semua itu dapat di atasi oleh Abu Bakar yang berpidato di hadapkan umat islam. Isinya sebagai berikut : “ Wahai manusia ! barang siapa yang memuja Muhammad maka Muhammad telah wafat. Tetapi barang siapa yang menyembah Allah, ketahuilah bahwa Allah hidup selama – lamanya.”
Sewaktu Abu Bakar mendengar kabar kematian Nabi, beliau langsung pergi ke rumah ‘Aisyah untuk melayat jenazah Nabi. Lalu Abu Bakar membuka kain penutup muka beliau lalu di ciuminya seraya berkata: “Alangkah mulianya engkau di kala hidupmu dan alangkah baiknya engkau di kala hatimu gundah. Seandainya engkau tidak melarang aku menangis maka aku akan mencurahkan air mata atas kepergianmu.
Rasulullah meninggalkan wasiat bagi umatnya berupa dua pedoman hidup yaitu, Al – Qur’an dan Al – Hadits.


Posting Komentar

1Komentar

Posting Komentar