BAGAN PATOFISIOLOGI

Anakciremai
By -
0
bagan patofisiologi
Bagan Patofisiologi

Keterangan:
Kehamilan setelah aterm terjadilah proses persalinan, setelah proses persalinan maka klien masuk fase nifas dimana terdapat 2 kejadian penting di dalam fase ini yaitu involusi dan laktasi.
Kejadian penting Fase nifas

InvolusiProses involusi mengurangi berat uterus dari 100 gram seminggu kemudian 500 gram, 8 minggu post partum375 gram dan akhir peurperium 50 gram (normalnya 40-60 gram)
Involusi disebabkan oleh:
  1. Kontraksi retraksi otot uterus yang terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan kompresi pembuluh darah dan anemia setempat --> ischemia
  2. Autolysis --> sitoplasma sel yang berlebih akan tercerna sendiri sehingga tertinggal jaringan fibroelastik dan jumlah retnik sebagai bukti kehamilan
  3. Atrofi --> jaringan berfoliperasi dengan adanya estrogen kemudian atrofi sebagai reaksi terhadap produksi estrogen yang menyertai pelepasan plasenta.
Selama involusi vagina mengeluarkan secret yang dinamakan lochea, yang dibagi menjadi 4 yaitu:
  1. Hari ke 1 dan ke 2 lochea rubra, terdiri atas darah segar bercampur sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, sisa-sisa vernix caseosa lanugo dan mekonium
  2. Hari ke 3 dan ke 3 lochea sanguinolenta, terdiri atas darah bercampur lender
  3. Selama 2 minggu, lochea serosa berwarna agak kuning.
  4. Selama 2 minggu, lochea berwarna hanya cairan putih atau kekuning-kuningan, warna itu disebabkan karena banyak leukosit

Laktasi
Sejak kehamilan muda, sudah terdapat persiapan-persiapan pada kelenjar-kelenjar mamae untuk menghadapi laktasi setelah partus pengaruh menekan dari estrogen dan progesterone terhadap hypofisis hilang.
Laktasi mempunyai 2 pengertian, yaitu:
1. Pembentukan / produksi air susu
2. Pengeluaran air susu
Ada beberapa refleks yang mempengaruhi terhadap kelancaran laktasi, refleks yang terjadi pada ibu yaitu proklatin dan let down. Kedua refleks ini bersumber dan perangsang putting susu akibat isapan bayi.
a) Refleks prolaktin
Sewaktu bayi menyusui, ujung syaraf peraba yang terdapat pada putting susu terangsang. Rangsangan tersebut oleh serabut afferent dibawa ke hipotalamus di dasar otak. Lalu dilanjutkan ke bagian depan kelenjar hypofisis yang memacu pengeluaran hormone prolaktin ke dalam darah melalui sirkulasi memacu sel kelenjar memproduksi air susu.
b) Refleks let down
Rangsangan yang menimbulkan bayi saat menyusui diantar ke bagian belakang kelenjar hypofisis yang akan melepaskan hormone oksitosin masuk ke dalam dasar dan akan memacu otot-otot polos mengelilingi air susu dari alveoli, duktuli dan sinus menuju putting susu.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)