MAKALAH SEJARAH TENTANG NASIONALISME FILIFINA

Anakciremai
By -
0
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penulisan
Dewasa ini tidak sedikit orang yang harus mengetahui gerakan nasionalisme di berbagai Negara. Oleh karena yaitu, minimalnya kita harus mengetahui dan mengerti tentang gerakan nasionalisme. Untuk itu dalam makalah ini kami mencoba menguraikan secara mendalam atau menyeluruh tentang gerakan nasionalisme di berbagai negara salah satunya yaitu “Gerakan Nasionalisme Filipina”.

1.2 Tujuan Penulisan
Dalam pengetahuan mengenai gerakan nasionalisme ini perlu dipelajari agar siswa dapat:
1. Memperluas wawasan kita mengenai gerakan nasionalisme
2. Meningkatkan kepedulian dan minat untuk memahami gerakan nasionalisme
3. Mengetahui seluk beluk gerakan nasionalisme
Untuk mencapai tujuan di atas, siswa perlu mempelajari dasar-dasar pengetahuan sejarah agar mampu memahami dan menelaah secara terperinci dari berbagai peristiwa yang berhubungan dengan gerakan nasionalisme.


1.3 Metode Penulisan
Untuk memperoleh data-data atau keterangan yang lengkap, penulis menggunakan metode dengan mengumpulkan data-data dari sumber yang relatif.

BAB II
MUNCULNYA GERAKAN NASIONALISME

2.1 Faktor Pendorong Munculnya Gerakan Nasionalisme Asia
Faktor-faktor yang mendorong munculnya gerakan nasionalisme bangsa Asia yaitu:
1. Penjajahan dari bangsa-bangsa asing yang sangat menyengsarakan rakyat
2. Lahirnya golongan terpelajar di negara-negara tersebut
3. Terjadinya revolusi industri di Inggris dan revolusi Prancis
4. Kebangkitan bangsa Jepang sebagai keberhasilan Restorasi Meiji. Termasuk kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905

2.2 Gerakan Nasionalisme Filipina
Perkembangan Filipina sebelum diduduki oleh Spanyol tidak begitu diketahui dengan jelas. Namun, sebagian wilayah Filipina pernah menjadi daerah kekuasaan dari kerajaan Sriwijaya (abad ke-12) dan kerajaan Majapahit (abad ke-14). Pengaruh Indonesia sangat besar di Filipina seperti sawah, agama Hindu dan Budha. Perdagangan antara Filipina dengan Cina semakin bertambah ramai dan mengakibatkan orang-orang Cina banyak pindah ke Filipina serta melakukan perkawinan campuran dengan penduduk asli Filipina. Di samping itu, pada abad ke-15 agama Islam dari Indonesia mulai masuk ke Filipina bagian selatan. Orang-orang Islam Filipina oleh orang-orang Spanyol disebut Moros (Moro). Bahkan sampai saat sekarang orang-orang Moro mendapat perhatian khusus dari pemerintah Filipina. Hal ini disebabkan karena orang-orang Moro menuntut status otonomi atas pemerintahan Filipina.

Muncul dan berkembangnya nasionalisme di Filipina tidak dapat dipisahkan dari akibat-akibat Penjajahan yang dilakukan oleh negara-negara barat, terutama oleh bangsa Spanyol.

Kedatangan bangsa Spanyol ke dunia Timur adalah dalam upaya untuk mendapatkan sumber rempah-rempah yang sangat laku di pasaran Eropa. Kedatangan bangsa Spanyol di Filipina dipimpin oleh Ferdinand Magelhaens. Ia tewas terbunuh karena terlibat dalam perselisihan antar penduduk di kepulauan ini. Perjalannya dilanjutkan oleh opsirnya yang bernama Juan Sebastian del Cano sampai di Spanyol, mereka inilah yang pertama kali dapat mengelilingi dunia.

Kepulauan Filipina pernah menjadi rebutan antara bangsa spanyol dengan bangsa portugis. Akhirnya, seorang bangsa spanyol bernama Miguel Lopez De Legazpi mendaratkan tentaranya di Filipina dan berhasil mendudukinya. Ia mendirikan kota Manila tahun 1571 dan sejak saat itu Filipina menjadi jajahan Spanyol (1571 – 1898).

Sejak Filipina dikuasai oleh bangsa spanyol, seluruh kegiatan penting seperti pemerintahan dan ekonomi dipegang oleh bangsa Spanyol.

Bangsa Spanyol menguasai dan menjajah Filipina dengan sistem kuno, yaitu Gospel (Penyebaran agama), Gold (Emas), dan Glory (kejayaan). Penyebaran agama Roma Katolik mendapat bantuan dari pemerintah spanyol sebagian besar penduduk Filipina memeluk agama Roma Katolik hanya Filipina bagian selatan tidak dapat dipengaruhi dan tetap memeluk agama Islam (Moros). Biara-biara Roma Katolik muncul dimana-mana yang akhirnya menguasai sebagian besar tanah-tanah di Filipina. Para petani tidak dapat berbuat apa-apa karena biara-biara itu mendapatkan jaminan dan perlindungan dari pemerintah jajahan spanyol.

Pada hakikatnya bangsa Filipina dijajah oleh bangsa spanyol dengan dua macam pemerintahan:
a. Pemerintahan Agama yang dikepalai oleh seorang Uskup Besar.
b. Pemerintahan sipil yang dikepalai oleh seorang Gubernur Jendral
Kedudukan pemerintahan sangat kuat karena hal-hal yang menyangkut keagamaan dianggap lebih penting dari pada yang lainnya. Maka terhadap pemerintahan agama inilah bangsa Filipina mengarahkan seranganya untuk membebaskan diri. Sedang pemerintahan sipil, sebagaimana dengan system pemerintahan bangsa-bangsa Eropa atau bangsa-bangsa penjajah lainnya, untuk memenuhi kepentingan kaum penjajah, mereka selalu melakukan tindakan penindasan dan pemerasan. Begitu juga yang terjadi terhadap rakyat Filipina.

Bangsa Spanyol menduduki Filipina karena menurut perkiraannya kepulauan Filipina memiliki kekayaan dari kerajaan-kerajaan kuno seperti halnya kerajaan-kerajaan kuno di Amerika (kerajaan Aztec, Maya, Inka).ketika yang mereka cari tidak berhasil ditemukan, maka bangsa Spanyol bermaksud menjadikan kota Manila sebagai pusat perdagangan di Asia. Manila akhirnya menjadi gudang rempah-rempah sehingga kapal-kapal Eropa tinggal membeli dan membawanya kembali ke Eropa tanpa susah payah mendapatkannya. Manila maju dengan pesatnya lebih-lebih dengan majunya tanah-tanah jajahan Amerika, Manila menjadi pelabuhan perantara ke tanah-tanah jajahannya di Asia lainnya.

Pada abad ke-19, aktivitas perekonomian di Manila mengalami kemerosotan. Hal ini disebabkan dengan munculnya imperialisme Inggris yang mulai bergerak ke Asia Tenggara dan Asia Timur Singapura dan Hongkong dikuasainya serta Cina menjadi tanah harapan bagi imperialisme barat.

Sejak terbukanya Jepang, perhatian bangsa-bangsa barat ( Eropa-Amerika Serikat) tertuju kepada Jepang sehingga perdagangan Manila mengalami kemerosotan, sejak saat itu pula pemerintahan jajahan spanyol di Filipina mulai runtuh dari dalam perdagangan. Makin lama makin jatuh ke tangan orang-orang Cina yang semakin banyak dating ke Filipina.

2.3 Faktor Munculnya Gerakan Nasionalisme
Munculnya gerakan nasionalisme Filipina disebabkan oleh beberapa faktor:
a. keinginan untuk membebaskan diri dari kekangan agama Roma Katolik dan mengembalikan hak atas tanah-tanah pertanian kepada para petani dengan menghapuskan system sewa tanah yang dilakukan olah para petani kepada biara-biara.

b. Tindakan pemerintah jajahan spanyol yang kolot dan kejam menuntut kebebasan mengeluarkan pendapat
c. Timbulnya golongan pelajar. Golongan pelajar ini melihat kepincangan-kepincangan kolonialisme spanyol sehingga timbul keinginan mereka untuk merdeka
d. Terbukanya terusan Suez mempermudah hubungan antara Eropa dengan Asia. Orang-orang Filipina banyak yang belajar ke Eropa, dan setelah kembali langsung mengobarkan semangat nasionalisme.
e. Perang kemerdekaan Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan terhadap spanyol membuka mata bangsa Filipina untuk membebaskan diri dari penjajah bangsa spanyol dan mencapai kemerdekaannya.

Dengan sebab-sebab tersebut di atas, maka gerakan nasionalisme pertama kali muncul di Filipina dipelopori oleh kalangan mahasiswa di Manila pada tahun 1880, mereka mendirikan gerakan gelap yang disebut dengan nama Compenerismo (yang artinya persahabatan). Tujuan gerakan itu adalah mengusahakan pendidikan yang patriotis (semacam gerakan budi utomo di Indonesia).

Setelah munculnya gerakan itu, pada tahun 1892 Jose Rizal juga membentuk gerakan gelap yang disebut dengan Liga Filipina. Tujuan Liga Filipina adalah mempersatukan seluruh Filipina untuk menentang ketidakadilan dari pemerintahan jajahan spanyol. Jose Rizal merupakan seorang pelopor kemerdekaan dan pahlawan Nasional Filipina.

Ia seorang Filipina yang dapat menjadi dokter ahli filsafat, ahli sastra dan yang telah mengunjungi spanyol. Prancis, Jerman, Inggris. Ia menulis buku yang terkenal dan mengemparkan pemerintahan spanyol di Filipina judul bukunya Noli Me Tangere (jangan menyentuh aku). Dalam buku itu, ia dengan keras mengkritik kaum gereja dan pemerintahan colonial spanyol di Filipina. Karena itu, ia ditangkap dan diasingkan namun setelah dibebaskan ia tetap melanjutkan usahanya untuk membebaskan bangsa Filipina dan memimpin gerakan-gerakan rahasia antara lain Liga Filipina, sampai akhirnya ia di tangkap lagi pada tanggal 30 September 1896 atas tuduhan ikut dalam pemberontakan katipunan terhadap spanyol. Ia dijatuhi hukuman mati tanggal 30 Desember 1896.

Sementara itu ketika Jose Rizal diasingkan (1893) para pemimpin kemerdekaan Filipina lainnya mengangap bahwa jalan damai sudah tidak mungkin berhasil, sehingga muncul pemberontakan bersenjata pemberontakan bersenjata ini lebih dikenal dengan gerakan katipuna yang didirikan oleh Andres Bonifacio. Gerakan Katipuna melakukan pemberontakan pada tahun 1896, tetapi mengalami kegagalan.

Selanjutnya Emilio Aguinaldo meneruskan pemberontakan Katipuna (1896) pemerintahan colonial spanyol tidak dapat menindasnya, bahkan makin lama pemberontakan makin berkobar. Akhirnya, pemerintahan colonial spanyol mengadakan perjanjian dengan Aguinaldo yang isinya pemerintahan colonial spanyol akan mengadakan perbaikan pemerintahan dalam waktu 3 tahun. Tetapi Aguinaldo dan pemimpin lainnya harus meninggalkan Filipina (ke Hongkong). Aguinaldo meninggalkan Filipina dan pemberontakan berhenti. Tetapi dengan pecahnya perang Amerika-Spanyol tahun 1898, Aguinaldo muncul kembali. Ia memihak Amerika karena mengira bahwa Amerika akan menghancurkan kolonialisme Spanyol di Filipina dan memberikan kemerdekaan kepada Filipina. Aguinaldo memproklamasikan kemerdekaan Filipina tanggal 12 Juni 1898.Kemudian ia menggempur tentara colonial Spanyol. Hampir seluruh Filipina dapat dikuasai oleh Aguinaldo dan hanya Manila yang masih dikuasai Spanyol. Aguinaldo bersama-sama dengan tentara Amerika melakukan serangan terhadap Manila. Manila jatuh tanggal 13 Agustus 1898 dan tanggal 10 Desember 1898 secara resmi Spanyol menyerahkan Filipina kepada Amerika Serikat.

Dengan lenyapnya imperialisme Spanyol di Filipina, bukan berarti Filipina bebas dari cengkraman kaum imperialis. Hal ini disebabkan karena Amerika Serikat yang tadinya memberikan bantuan kepada Filipina untuk mengusir Spanyol berbalik dan bermaksud menguasai Filipina. Dengan kata lain, Amerika Serikat juga menjadi bangsa imperialis yang ingin menjajah Filipina. Melihat kejayaan ini, Aguinaldo protes dan tetap memegang teguh pada kemerdekaan Filipina. Undang-undang Dasar dibentuk dan Aguinaldo bertindak sebagai presiden (1898).

Aguinaldo segera mengobarkan perjuangan untuk menentang Amerika Serikat. Dua tahun lamanya ia bertempur melawan Amerika Serikat, tetapi musuh terlampau kuat. Pada tahun 1901 Amerika Serikat dengan menjalankan tipu muslihatnya berhasil menangkap Aguinaldo, tetapi pasukan Gerilyanya tetap meneruskan perjuangannya sampai tahun 1902.

Walaupun demikian, Amerika Serikat tetap menjadikan Filipina menjadi daerah kekuasaannya hingga Amerika Serikat menyerahkan kemerdekaan Filipina pada tanggal 4 Juli 1946 dan mengangkat Manuel Roxas Y Acuna sebagai presiden yang pertama.

BAB III
PENUTUP

Seperti halnya penulis uraikan dimuka, bahwa gerakan nasionalisme Filipina pertama kali muncul dipelopori oleh kalangan mahasiswa. Mahasiswa tersebut mendirikan gerakan gelap yang disebut dengan nama campenerisme (yang artinya persahabatan),tujuan gerakan itu adalah mengusahakan pendidikan yang patriotis. Selain itu, Manila dijadikan pusat perdagangan rempah-rempah oleh bangsa Prancis, dan pada akhirnya Manila menjadi gudang rempah-rempah. Pada tanggal 4 Juli 1946 Amerika Serikat menyerahkan Filipina dan mengangkat Manuel Roxas Y Acuna sebagai presiden yang pertama.


Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)